Anak laki-laki berusia 9 tahun yang hadir sebagai karakter utama di cerita ini memiliki sifat anak kecil pada seusianya. Terkadang mudah marah, merasa hebat dengan diri sendiri, namun memiliki sifat keingintahuan yang tinggi tentang luar angkasa sehingga membuatnya ingin menjadi astronot dan hafiz Quran, sebagai bentuk bakti kepada orang tua. Di antara teman-temannya, Nussa sering kali menjadi problem solver pada sebuah konflik di cerita tertentu. Dengan berbekal pengetahuan tentang agama yang cukup luas, Nussa dijadikan sebagai role model adik dan para sahabat. Berbagai macam kelebihan yang dimiliki, Nussa lahir dengan kaki tidak sempurna. Hingga saat ini, Nussa menggunakan artificial leg di kaki kirinya agar dapat berlari bermain bola. Lewat karakter Nussa, walaupun dengan berbagai macam keterbatasan, berbuat kebaikan dan meraih cita-cita bukanlah sebagai halangan untuk menjadi hebat.

Karakter utama pendukung Nussa, adalah adiknya sendiri, Rarra. Anak perempuan yang berusia 5 tahun, memakai jilbab berwarna merah dan berpakaian kuning ini, memiliki sifat pemberani, selalu aktif, periang, dan berimajinasi tinggi. Di sisi lain, Rarra juga memiliki sifat anak kecil di seusianya, ceroboh dan tidak sabaran. Hal ini yang sering dijadikan sebagai salah satu permulaan konflik cerita dari karakter Rarra. Dalam kesehariannya, Rarra hobi menonton TV, makan dan bermain. Di beberapa cerita, Rarra menunjukkan rasa sayangnya kepada kucing peliharaan yang berwarna abu-abu putih, diberikannya nama Antta.


Rarra memiliki kucing berwarna abu-abu putih yang diberikan nama Antta yang saat ini usianya sekitar 1 tahun. Karakter Antta digambarkan dengan tingkah laku kucing pada umumnya. Pintar dan aktif bergerak. Pada cerita Nussa, Antta memiliki peran sebagai pelengkap adegan ketika Nussa dan Rarra sedang bersenda gurau. Tidak jarang pula, Antta menjadi objek kemarahan beberapa karakter. Antta hadir di tengah-tengah keluarga, ketika Nussa dan Abba menemukannya di pinggir jalan ketika masih sangat kecil.

